Saat SMP aku kelas 1 & 2 tinggal di Rumah Lik Rifah, aku
merasa seperti boneka LoL.. Aku diperlakukan seperti boneka setelah
mandi aku akan didandanin di make up-in dipakaikan jilbab dengan model
kupu-kupu nanti di perjalanan berangkat ke sekolah aku akan berhenti untuk
mengganti model jilbab dan menghapus make up nya..wkwkwk.. Lik Rifah
sangat baik sama aku pertama kali aku makan mie goreng iya saat tinggal
di tempat Lik Rifah. Aku tinggal disana 2 tahun karena rumah lagi
renovasi dan keluarga tinggal di tempat tak layak. Rumah Lik e juga deket dengan sekolah cuma 10 menitan jalan.
Memasuki
SMP (MTs tepatnya), saat pendaftaran masuk aku bertemu Intan teman masa
TK ku dan teman sebangku ku sewaktu kelas 5 SD dan tak disangka dia
mendaftar di madrasah yang sama dan berakhir di kelas yang sama yupp,
aku dan Intan satu meja.
Intan
benar-benar special bagi ku seperti hero. Aku sering di bully aku lemah
dan Intan melindungi ku dari geng2, membantuku merapikan ku jika ada
yang kurang beres dengan seragam ku, menemaniku pulang ke tempat Lik e,
atau aku menemaninya menunggu angkutan. Aku dan Intan begitu berbeda..
haha.. Aku suka Matematika dan benci Bahasa Inggris, Intan suka Bahasa
Inggris dan benci Matematika... haha tapi kita sama-sama suka 'Sejarah'
ini pelajaran pemersatu dan sama-sama benci 'Fisika' hahaha...
Kami
berdua duduk paling depan tapi bermain-main setiap waktu. Hanya Intan
yah satu-satunya yang tak masalah jika aku menyentuh tangannya,
menggemgam jarinya, atau glendotan, kami bermain saling injak, saling
nyubit saat pelajaran ... Aku merasa nyaman dan aman bersama Intan. Aku
mencoba melakukan kepada orang lain mereka bilang geli, risih, tak
sopan, kadang ada yang melepasku secara paksa. Padahal tak ada maksud
lain hanya mencoba akrab aku normal boooo... semasa SMP aku juga pernah
suka dengan anak laki-laki. Hanya suka tak lebih tak pernah lebih aku
suka melihat anak yang cerewet dan periang karena aku kebalikannya.
Kemudian
saat kelas 3 aku merasa tak punya teman, aku dipindahkan ke kelas lain
aku harus berpisah dengan Intan dan beradaptasi lagi di kelas baru. Aku
akan mendatangi kelasnya setiap jam istirahat. Tbh, dia akan aku selalu
ku ingat sebagai salah satu orang spesial dalam hidup ku. Kami masih
deket sampai lulus SMA. Setelah masuk kampus berbeda komunikasi semakin
jarang.
Aku
sering mengalami panic attack saat SMP terlebih saat pelajaran olahraga
karena fisik ku sudah berubah saat itu aku ketakutan setiap waktu
tentang olahraga macam apa yang akan dimainkan, aku mudah lelah,
bagaimana respon orang yang melihat ku, lokasi lapangan yang jauh aku
tak punya teman dekat di kelas 3 dan aku tak bisa bersepeda seperti
dahulu lagi, aku sendirian berjalan kaki pulang-pergi dari madrasah ke
lapangan. Ketika sampai sekolah lagi anak-anak putri sudah rapi berganti
seragam untuk pelajaran berikutnya dan pergi ke kantin.
Aku
juga ketakutan saat bel sholat berjamaah berdering. Karena semua anak
kelas 1 sampai kelas 3 akan melihat ku 'berbeda' dengan yang lainnya.
Aku pun mendengar bisik-bisik, aku pura-pura tak mendengar. Semua anak
melihat ku dengan tatapan aneh walaupun mereka tak pernah
mengutarakan kata-kata yang menyakitkan seperti anak-anak SD tetapi
suasana itu begitu menusuk-nusuk.
Mungkin sejak itu aku lebih pendiam suka sendirian dan lebih nyaman
berbicara dengan pohon?
Oh,
aku pernah di rawat inap dan hanya ada 1 anak yang bertanya kenapa
hampir 2 minggu aku tak masuk. Aku tak meminta diperhatikan...
sepertinya aku mulai membentuk diri ku antara ada dan tiada. Ada dan
tiadanya diriku tak ada artinya bagi oranglain.
Aku
bersyukur aku bisa melewati masa SMP, aku bersyukur... kejadian masa
lampau biarlah masa lampau ... aku tak ingin punya beban di masa lampu.
Aku sekarang paham darimana datangnya rasa takut ku.. takut untuk
dinilai.. takut untuk diperhatikan.. takut ditolak saat aku
mendekat...takut untuk punya suara.. takut berbicara dan aku bisa
menghilang sewaktu-waktu tanpa ada yang tahu kemana aku. Kemana aku?
menemui sang pohon teman curhatku.
Komentar