Langsung ke konten utama

SD

2016 : "Aku berusaha mengingat kembali masa kecil ku sebelum aku tak mampu mengingat lagi"
Sejujurnya aku tak mau membagi kisah ku di publik.. aku hanya ingin membagi sedikit dari memori yang tersisa, mengingat dan menulis kembali seperti terapi bagi ku. Mengingat sebagian besar memori masa kecil ku berisi hal buruk untuk mengingat kembali seperti membuka luka lama dan masa SD dimana aku mulai mengalami panic attack yang baru ku sadari belum lama ini. Sejak kecil aku merasa bukan orang normal. Aku sebelumnya menutup rapat memori-memori masa kecil ku. Masa dimana terjadi perubahan drastis dari hyperaktif, tomboy, sehat, cengeng menjadi pendiam, mengasingkan diri, ringkih, sakit-sakitan, dingin, dan cacat fisik. Selalu berakhir dengan air mata ketika aku mengingatnya tapi aku tak mau dikasihani! Aku 100% jujur tentang diri ku pada inner ku tapi  aku tak akan bisa 100% membagi kepada siapa pun termasuk orang terdekat tentang apa yang telah terjadi. Masa dimana seseorang mengetahui siapa aku 100% disitulah saat kematian ku. Berpuluh tahun aku memikul dan menyembunyikan diri ku berharap suatu saat aku kehilangan ingatan dan ketika ku membuka kotak itu kembali aku merasa mengasihani Eka kecil aku ingin bertemu dengan Eka kecil melalui kantong ajaib Doraemon. Aku ingin mengatakan sesuatu padanya, aku ingin menghentikan dia menghancurkan dirinya, aku ingin memeluk Eka kecil dan memberi dukungan untuk 'mengikhlaskan' apa yang telah terjadi, untuk berhenti berperilaku sebagai victim untuk tidak membiarkan siapa pun membully. Jika, Tuhan mengabulkan 1 permohonan untuk kembali ke masa lalu, aku ingin bertemu Eka kecil aku ingin memberikannya pelukan hangat.

1997/1998 - Kelas 1 SD
Yang aku ingat aku mendapat nilai 100 pada pelajaran pertama masuk SD dengan hanya menirukan Ibu Guru menulis angka 1 beberapa baris dan aku sangat senang dengan nilai 100. Oh, dan saat pengambilan foto untuk rapor aku ingat Bu Kasminah menyisirkan rambut ku dan merapikan dasi ku.
Aku tomboy aku suka naik pohon jambu air dengan sekelompok anak laki-laki disamping rumah ku, aku naik ke ranting yang paling tinggi. Orangtuaku khawatir aku akan jatuh dan akhirnya menebang pohon itu. Tapi, aku tak berhenti naik pohon, aku akan naik pohon mangga, pohon rambutan, pohon kedondong yang berada di sekitar pekarangan rumah.
Suatu hari Ibu menyuruh ku memecahkan celengan kendil berwarna merah yang terbuat dari tanah liat, kemudian menghitung jumlah recehan dan uang kertas yang ada. Lalu, Ibu mengajak ku membeli sepeda aku tak ingat dimana itu aku merasa tempatnya jauh karena aku dan Ibu harus naik angkutan, kemudian naik becak untuk sampai ke lokasi. Ibu meminta dibuatkan sepeda (sepeda belum dirangkai jadi calon pembeli memilih sendiri bagian-bagiannya kemudian si penjual merangkaikannya). Sangat lama sekali prosesnya, pulangnya sampai sore hampir maghrib, sesudah maghrib aku mencobanya. Sepeda itu berwarna ungu, ada keranjang hitam di depannya, dan  4 buah roda (2 roda hitam besar depan-belakang, 2 roda kecil berwarna putih disisi kanan dan kiri menghimpit roda belakang). Kemudian roda kecil putih sisi kanan dilepas. Aku bermain sepeda dengan 2 roda besar dan 1 roda kecil berhari-hari. Kemudian, dilepas jugalah roda kecil sisi kiri. Tapi, aku tak langsung bisa dengan 2 roda, kaki ku sampai lecet aku merasa kaki ku tak sampai menjangkau pedal terlalu tinggi walau sudah di rendahkan. Hingga suatu hari, aku sedang bermain-main aku melihat Lik ku, Lik Nasih akan pergi dan aku mengajaknya bicara, aku mengikutinya dengan sepeda hingga aku tak sadar kalau aku sedang mengayunkan kedua kaki ku dan bersepeda, saat aku tahu aku tak tahu bagimana untuk menghentikan laju sepeda hingga akhirnya aku terperosok ke tempat pembakaran sampah setelah menabrak pohon pisang. Lutut ku lecet tapi aku bahagia aku akhirnya bisa bersepeda dengan 2 roda.

1998/1999 - Kelas 2 SD
Waktu itu gigi depan ku akan tanggal, Ibu mengajak ku ke puskesmas di kutawis aku ketakutan akan disuntik. Ibu bilang akan membelikan apapun yang aku mau kalau aku menurut. Dan setelah gigi depan ku tanggal Ibu mengajak ku ke pasar membelikan tas bercorak bunga-bunga cerah dengan hiasan boneka didepannya lalu mengajak ku makan mie ayam (iya favorite ku).
Aku sangat suka hujan-hujan-an, bermain air, pergi ke sungai, berenang dengan teman-teman, adu cepat lari dengan anak laki-laki, mandi air dingin di malam hari. Hingga suatu hari aku jatuh sakit dan tak bisa naik pohon dan bersepeda lagi untuk selama-lamanya. Aku tak bisa cerita detailnya kenapa dan bagaimana tapi aku akan mengungkapkan sebagian. Aku bisa bilang ini awal dari perubahan fisik ku menjadi cacat.


1999/2000 - Kelas 3 SD
Saat kelas 3 SD aku ingin sekali cepat tumbuh besar kemudian pindah sekolah, aku mulai merasa tertekan. Masa ini aku sudah mulai kurus dan beberapa kali ditertawakan wali kelas ku karena aku sangat kurus. Bahkan Dokter Spesialis anak yang menanganiku mengatakan aku seperti 'walang'. Mereka mungkin tak tahu betapa tajamnya kata-kata itu bagi seorang anak berumur 8 tahun. Kata-kata mereka akan terekam di memori ku seumur hidup ku. Walaupun aku telah memaafkan mereka tapi aku tak bisa menghapusnya dari memori ku.
Aku sering demam. Dokter bilang aku kena tifus kemudian berobat jalan selama 9 bulan.

2000/2001 - Kelas 4 SD
Aku mulai merasakan rasa nyeri yang sangat-sangat di lutut ku dan semua jari-jari ku.
Hasil rontgen paru-paru Dokter bilang aku kena flek dan berobat jalan lagi 9 bulan. Total 18 bulan ke dokter yang sama.
Aku juga mulai terapi saraf seminggu 2 kali di RS lain. Untuk pertama kali nya dalam hidup ku saat itu aku ingin sekolah dibandingkan pergi terapi. Untuk pertama kalinya aku menangis ingin sekolah dan merasa hidup ku akan berakhir ketika para perawat menyentuh kaki ku. Setiap kali orang menyentuh ku aku akan menjerit, berteriak, menangis aku merasa tulang-tulang ku hancur.

2001/2002 - Kelas 5 SD
Bangun pagi seperti neraka kecil bagi ku saat itu. Selalu aku berteriak-teriak setiap pagi mencoba menggerakan lutut ku, aku tak bisa lagi bangun tidur lalu berdiri langsung, butuh beberapa menit untuk menggerakan kaki ku.
Tengah malam aku merasa kedinginan menggigil tiba-tiba aku merasa dikelilingi banyak makhluk aku tak tahu siapa mereka, aku merasa sesak, sempit. Ibu ada disampingku membacakan do'a-do'a menyuruh Bapak memanggil Pak Mantri. Aku mengoceh tak karuan. Ibu bilang aku sangat panas tapi aku menggigil kedinginan. Kemudian aku sadar aku berada dipangkuan Ibu ku yang duduk di kursi depan sebelah sopir mobil pick up, Ibu ketakutan. Aku masuk UGD saat itu. Paginya dipindahkan ke ruang rawat inap sekitar 10 hari (aku tak bisa menggerakan seluruh tubuh ku aku seperti lumpuh beberapa hari bahkan aku tak bisa menengokan kepala).  Aku diterapi dilatih berjalan lagi tapi langkahku terasa kaku.
Keluar dari RS  aku berobat rutin lagi kali ini dengan dokter yang berbeda. Dokter ini menyalahkan dokter sebelumnya (yang 18 bulan) mengenai resep yang diberikan. Setelah di rontgen seluruh badan, dokter bilang ini seperti osteoporosis seluruh tulang ku retak. Dokter ini menyarankan aku berobat ke RS Bandung (tapi tak ter-realisasi karena beberapa alasan : tak punya saudara disana bagimana bolak-balik berobat disana? kedua orangtuaku sibuk setiap hari mengajar siapa yang mendampingi? adik ku masih kecil-kecil tak bisa ditinggal, bagaimana dengan biaya? Eka kecil ketakutan tak ingin merasakan sakitnya terapi, itu seperti siksaan neraka bagi Eka kecil. Akhirnya untuk dokter anak aku masih berobat di Purbalingga tapi untuk menangani tulang ku ke Purwokerto.

2002/2003 - Kelas 6 SD  
Aku terkena Juvenile Rheumatoid Arthritis begitu tepatnya kesimpulanku setiap dokter memberi sebutan tersendiri dari rematik, osteoporosis, tulang retak sampai flu tulang  tapi setelah dewasa aku mencoba mencari tahu sendiri.  Aku memutuskan tak berobat jalan lagi ketika masuk SMP. Kenapa? Pertama, aku tak ingin ketagihan obat. Kedua, obat itu tak mempan lagi aku sudah tak merasakan sakit ketika bangun tidur dengan atau pun tanpa obat. Ketiga, dokter itu memberikan suplemen khusus, dokter itu jualan obat dan kalian tahu? aku menonton berita di TV tentang obat ilegal dan suplemen itu iya yang aku konsumsi ternyata produk yang tidak dibenarkan. 
Aku tak menyalahkan siapa pun di masa lalu ku sehingga aku cacat sekarang. Eka kecil yang begitu ketakutan saat terapi. Eka kecil yang begitu trauma ketika melihat perawat. Apakah aku harus menyalahkan Eka kecil karena ketakutan dan tak rajin terapi? Aku hanya ingin memeluknya. Lebih dari itu lebih dari sakit fisik yang Eka kecil rasakan, teman-temannya mulai memanggilnya 'robot' sampai 'hey anak cacat'- tetangga, kerabat, guru-guru mulai menanyai hal yang sama lebih dari itu ada beban lain yang tak bisa aku ungkap. Seperti yang aku bilang aku tak akan menceritakan 100% tetapi sebagian, ini hanya 50% dari penderitaan Eka kecil yang 50% akan aku simpan dengan inner ku, akan aku ungkap sebelum ajal atau tidak aku belum tahu. Beban 50% lainnya hanya aku, inner ku, dan Alloh yang tahu.

Aku menulis ini bukan ingin dikasihani atau butuh perhatian. Aku hanya takut aku tak akan bisa mengingat apa-apa lagi suatu hari nanti, tapi aku ikhlas jika yang hilang  beban 50% bersama inner ku itu  . Setidaknya ada tulisan sebagai bukti aku pernah hidup dan bernafas di bumi ini. Aku tak pernah menceritakan ini kepada siapapun sebelumnya. Aku tak bilang aku paling menyedihkan aku percaya ada yang lebih menderita masa kecilnya dibanding aku. Aku bersyukur dengan  kecanggihan teknologi dunia kedokteran. Aku pun berencana di masa depan, di masa tua ku aku akan menggantinya sehingga aku bisa berjalan seperti orang normal. Aku belum perlu mengganti engsel ku sekarang aku masih muda dan aku bersyukur aku masih mempunyai + bisa menggunakan kedua kaki dan tangan ku walaupun gerakannya terbatas..jari-jari ku seperti kepiting ..  hahahaha... , Aku bersyukur walau aku lemah dan pernah lumpuh tapi sekarang aku masih bisa berjalan beberapa kasus setelah lumpuh mereka tak bisa kembali,, Alloh masih mangasihi ku... Alloh memilihku untuk menerima ujian ini dan semua umat diberi ujian yang berbeda. Tak perlu iri, tak perlu risau, Alloh Maha Adil... 

***Aku tak ingin ada pertanyaan mengenai nama dokter, perawat, rumah sakit, tempat praktik, diagnosis, ataupun obat/suplemen yang aku konsumsi dimasa lalu. Eka kecil membenci mereka. Aku sudah berdamai toh mereka berusaha membantu Eka kecil dengan 'pengetahuan' mereka saat itu.  , Hanya saja aku me'lupa'kan hal-hal detail tersebut dan juga aku tak yakin orangtua ku masih mengingatnya.
***Aku dirawat inap 2x (saat kelas 5 SD dan kelas 2 SMP) dan aku kesulitan untuk membedakan mana yang peristiwa SD mana yang SMP karena RS-nya sama, dokter yang menangani sama, dan sama-sama gejalanya demam tinggi+lumpuh seluruh tubuh sementara. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Dapatkan yang Ku Inginkan

Aku tak tahu,akhir-akhir ini aku merasa terlalu disayang.Apa pun yang aku inginkan selalu terpenuhi.Aku takut nikmat ini dibaliknya ada ujian Mulai dari aku dapatkan 'IT' padahal ku sudah tak terlalu berharap karena keinginan itu hampir setahun hanya sebuah janji dari Bapak karena belum punya cukup uang. Lalu Ibu ku memberikan apa yang aku mau,dengan hanya ku katakan,"Ibu aku ingin X". Adik-adik ku memperlakukan ku terlalu lebay...tapi mereka menunjukan rasa sayangnya padaku. Teman-teman,orang yang baru aku kenal mulai memperhatikanku. Ini TAK BIASA. Aku sangat bersyukur kepada mu Ya Allah,aku bisa tersenyum bahagia dengan ini semua.Tapi aku takut bahwa ini hanya mimpi sementara sebelum aku bangun dalam tangis.Na'udzubillah... -- Dikirim dari perangkat seluler saya

De Hapus Mawon

Wah,ternyata selama ini ku mem posting sampah hehe,hal-hal yang tidak berguna bahkan cuma keluh kesah*ex skrg*. Maaf ya, nanti ku remove semua.Baru ku remove 3 yang sangat memalukan. Selama ini lagi berkutik di html jadi ngga pernah liat in blog.eh pas nengok malah ck..ck..ck,gax guna. Sedang mempersiapkan pembaruan. Gax guna buat orglain punya banyak blog isinya ginian. Semoga cepat kelar and gax error. Semoga tidak ada yang baca curhatanku sebelum ku renew and refresh again. Met puasa dunia... Ingit2 jangan mempublikasi kan hal pribadi Anda.walo Anda ga tw sy tapi sungguh ku malu bgd jangan dibaca ea. -- Dikirim dari perangkat seluler saya

Sambutan Dari Anak Kecil

Akhirnya nyampe rumah juga..panas cape.. Tadi waktu ku baru masuk rumah, ku disambut oleh seorang anak kecil yang memanggil nama ku, ternyata keponakan ku itu sudah bisa bicara :) . Maftukhah namanya. Padahal dari dulu dia takut sama aku,teriak kalau liat aku. Sekarang malah beda banget. Jum'at kosong diganti sabtu.Masya'Allah Sabtu mulai pukul 07.00 ending 18.00. SEMANGAT!!! :D -- Dikirim dari perangkat seluler saya